Tempo Nomor 20/XXXI/15 – 21 Juli 2002

ISSN : 0126-4273

Rp 14.700

Dalam edisi ini, sedikitnya ada 3 kumpulan artikel yang menarik buat saya. 

Yang pertama adalah artikel-artikel menyangkut interaksi manusia dengan lingkungan hidup, kebetulan baru-baru ini saya menamatkan buku Konservasi Alam dalam Islam sehingga topik ini masih hangat. Artikel-artikel ini terpencar di halaman 58 (KOLOM: “Urbanisasi”), halaman 64 (LINGKUNGAN: “Misteri Kematian ‘Nabora Nabolon'”), halaman 107 (HUKUM: “Tuduhan Pasir buat Gubernur”), dan halaman 124 (EKONOMI & BISNIS: “Lahan Sejuta Masalah”). Artikel-artikel ini menunjukkan bagaimana lingkungan hidup dikorbankan demi mendahulukan kepentingan manusia, tetapi proyek-proyek pembangunan manusia itu malah menimbulkan masalah-masalah baru.

Yang kedua letaknya di tengah-tengah majalah, seperti sebuah selingan yang istimewa, mengenai komik-komik superhero produksi Indonesia tahun ’70-an yang karakter-karakternya menirukan jagoan-jagoan amrik seperti Spiderman, Superman, dan Flash, tetapi mengandung suatu kearifan lokal bahkan semangat gotong-royong dan nasionalisme yang membuatnya jadi unik-menarik. Sepertinya topik ini diangkat karena baru-baru itu terbit komik-komik Spiderman asli Marvel dalam edisi Indonesia, seiring dengan tayangnya film live action Spiderman yang dibintangi Tobey Maguire di bioskop. (Saya ingat menonton film itu bareng sepupu dan keluarga di Kiara yang kini sudah tidak ada.) 

Karena ini, saya jadi ingat pula sama buku Komik Indonesia Marcel Bonneff terbitan KPG yang pernah saya temukan di perpustakaan Bandung Creative Hub. Sayangnya, buku itu tidak tersedia di Ipusnas. Namun, ketika mencari dengan kata kunci ‘komik Indonesia’ di Ipusnas, keluar beberapa judul dari Pusat Data dan Analisa Tempo. Belum cek, cuma dugaan, di antara buku-buku PDAT itu ada yang memuat tulisan-tulisan dalam edisi ini.

Mengetahui adanya Spiderman versi Indonesia dengan martil Thor dan perisai Captain America menimbulkan perasaan kocak. Sebelum ini, di YouTube saya sudah mengenal Spiderman versi Italia yang chubby, gondrong, berkumis, suka merokok dan memukul perempuan. Ada Spiderman versi Jepang yang ala tokusatsu. Ada pula Spiderman versi Arab pelesetan Dulla Mulla yang tidak menyentuh perempuan dan langsung pergi untuk salat begitu mendengar azan. Entah kenapa, tampak Spiderman adalah superhero yang paling banyak diadaptasi. 

Di halaman 70, disebutkan bahwa Kus Bramina, komikus Spiderman versi Indonesia itu, tinggal di Jalan Garut 4, Bandung, yang berarti cuma di sebelah Perpustakaan Ajip Rosidi dong.

Yang ketiga, Pusat Data dan Analisa Tempo memproduksi INFOTEMPO mengenai impotensi pria. Masalah itu bisa disebabkan oleh berbagai hal. Artikel-artikel di sini tampak cenderung menyoal masalah gizi, sekalian mengkritisi obat-obat pembangkit stamina di pasaran sembari disisipi iklan produk-produk khusus dewasa dengan gambar-gambar yang dewasa pula bahan fantasi cowok 13 tahun era 2000-an awal. 

Edisi ini juga menyorot kasus-kasus yang lagi marak masa itu, yakni pengeboman (dikaitkan dengan GAM) serta perampokan dalam taksi (halaman 109). Mengenai perampokan dalam taksi, terjadi kasus-kasus yang mencoreng nama Blue Bird karena taksi nahas itu rata-rata berwarna biru sebagaimana ciri khas armada tersebut. Akibatnya, muncul stigma untuk naik taksi. Terkait ini, saya pernah menonton film pendek yang dibintangi Shareefa Daanish. Dalam film itu, ia berperan sebagai wanita penumpang taksi yang ketika akan dirampok lantas menjadi monster buas. Jangan-jangan film tersebut inspirasinya dari kasus-kasus ini.

Halaman 50, rubrik TEKNOLOGI INFORMASI, “Bioskop tanpa Proyektor” mengangan-angankan teknologi transmisi gambar dan suara di internet dengan mutu prima. Kapan terlaksana? Belasan tahun kemudian sudah. Ada YouTube, Netflix, dst, terlalu banyak pilihan ….

Di belakang ada beberapa artikel mengenai Amerika Serikat yang rupanya juga lagi dalam pemulihan ekonomi setelah resesi. Sekitar dua puluh tahun kemudian, di YouTube ada banyak berita yang masih relevan, misalkan bagaimana orang telah mengambil dua-tiga pekerjaan tapi tetap tidak memiliki rumah, ijazah pendidikan tinggi yang tidak berguna, anak-anak muda yang kecanduan bikin video unfaedah di TaIKoTOK, dst.

TRIVIA

Kabar-kabari

Inga! Inga!

T-shirt Dagadu

Irex

Neo Hormoviton: “Pria idaman dengan stamina menawan”

Majalah SWA

Sony Ericsson T68i HP mungil 100x48x20 84gr 390 jam waktu siaga bisa jepret gambar

Uang kertas 10.000 gambar Ki Hajar Dewantara warna hijau 

Uang kertas 100.000 gambar Duo Proklamator ada bunga merah

Surat pembaca yang menarik, halaman 8.

KUTIPAN

“Kadang kala hidup benar-benar terasa tak adil dan sontoloyo.” (halaman 39, NASIONAL: “Mengutil Harta di Kantong Pengungsi”)

HARAPAN

Bisa menangkap “alur cerita” dalam berita-berita politik serta ekonomi dan bisnis.

Leave a comment