Membaca Minor Thesis Nenek

Saya tidak sengaja menemukannya sewaktu lagi membongkar lemari tempat penyimpanan majalah lawas. Judulnya A Study of Arnold Bennett’s The Old Wives’ Tale, sebuah minor thesis (skripsi?) yang diselesaikan pada 1977 demi memperoleh gelar Sarjana Muda di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Padjajaran Bandung. 

Menurut autobiografi singkat di belakang, pada waktu membuat minor thesis ini, nenek saya sudah berusia sekitar 42 tahun. Baru sarjana. Namun, sebelum itu, ia sudah memiliki pengalaman kerja sebagai guru SD bahkan kemudian diangkat menjadi kepala SD. Sebetulnya ia mulai berkuliah pada 1968 (berarti usianya sekitar 33 tahun) tapi kemudian terhenti karena sakit lama.

Ketika memperhatikan autobiografi Nenek, saya mendapati ada yang menarik tentang pendidikan orang zaman dulu. Nenek lulus SD dalam kurun 7 tahun, SMP 4 tahun, tahun berikutnya menjadi guru SD, baru setelah itu masuk SMA di usia 29 tahun?!, tahun berikutnya diangkat menjadi kepala SD, dan tiga tahun kemudian masuk kuliah sarjana. 

Nah, zaman sekarang, lulus SMP bisa kerja apa? Mau jadi guru, sudah jadi sarjana pun mesti ada sertifikasi. Kuliah sarjana di universitas negeri pun mesti lewat SPMB atau apalah sekarang namanya. Standarnya tampak semakin ketat, sedang dulu fleksibel dan peluang kerja lebih mudah didapatkan asal berpendidikan–enggak perlu tinggi amat. Maka maklumlah bila orang-orang tua itu heran kok banyak sarjana menjadi penganggur, karena pada zaman mereka standar tidak setinggi itu dan persaingan tidak sesengit itu. Entahlah.

Saya sebetulnya tidak dekat dengan Nenek. Sepertinya ia lebih dekat dengan salah seorang sepupu saya. Saya merasa lebih dekat dengan Kakek, terutama dalam bidang literasi. Kakek pernah memberi saya beberapa buku cerita serta mengajari saya cara menempatkan tanda setrip (-) untuk memotong kata di ujung baris kalimat. 

Saya baru memperoleh buku-buku dari Nenek pada tahun-tahun terakhir hidupnya, itu pun lewat Mama sehingga saya tidak yakin itu benar-benar dari Nenek. Memang saya jarang menemuinya. Ia bukan tipe nenek yang suka dekat dengan cucu, malah ada hal-hal pada dirinya yang sepertinya bisa dibilang “eksentrik”. 

Setelah Nenek meninggal (atau mungkin sudah dari sejak ia pindah rumah pada tahun-tahun sebelumnya), barulah saya memperhatikan ada lebih banyak buku miliknya (berkat Mama yang doyan mengumpulkan buku dari mana-mana :P), khususnya mengenai pelajaran bahasa Inggris berikut karya sastranya. 

Minor thesis Nenek dan salah satu novel peninggalannya.

Yah, enggak menyangka saja sih bahwa nenek yang enggak dekat itu ternyata pernah mengambil studi di bidang yang sempat pula menjadi minat saya.

Minor thesis ini tebalnya cuma 27 halaman, merangkum kisah dalam novel The Old Wives’ Tale karangan Arnold Bennett yang katanya merupakan karya terbaiknya. Namun saya merasa belum pernah membaca atau mendengar tentang karya ini. Nama pengarangnya sendiri sepertinya kurang banyak disebut-sebut. 

Di samping merangkum, minor thesis ini memberikan komentar terhadap beberapa aspek seperti karakter, tema, gaya, dan sebagainya. Dalam memberikan komentar itu, ada informasi yang diulang-ulang dan persepsinya sendiri cenderung apresiatif walaupun ada sedikit kritiknya.

Dari minor thesis ini, saya menangkap bahwa dalam novel The Old Wives’ Tale ada dua tokoh utama yaitu kakak-beradik perempuan dan tokoh pendukungnya banyak juga. Ada beberapa alur di dalamnya, karena novel ini kayak semacam biografi yang menceritakan kehidupan tokoh dalam rentang waktu yang panjang yaitu sejak remaja sampai matinya (roman?). 

Rasa penasaran saya terpantik mengenai bagaimana cara menata alur-alur kehidupan tersebut. Menurut minor thesis ini sih, ceritanya terbagi ke dalam beberapa volume, kronologis, dan mudah diikuti. Selain itu, novel ini juga katanya deskriptif dalam latar yang sungguh-sungguh ada. 

Demikian seandainya saya mau melanjutkan pembacaan ke novel yang dirujuk dalam minor thesis ini, karena sudah tahu jalan ceritanya dan sebagainya, maka sebaiknya berfokus pada:

  • cara menata alur, dan
  • cara mendeskripsikan latar.

Dalam minor thesis ini, tidak disebutkan alasannya Nenek memilih novel The Old Wives’ Tale sebagai objek studi. Sudah begitu, saya tidak menemukan keberadaan novel ini di antara beberapa novel klasik peninggalan Nenek. Ia sendiri mengambil amanat novel ini kurang lebih sebagai berikut: semakin bertambah usia, timbul kesadaran bahwa hidup hanya sementara.

Leave a comment